Tuesday, October 26, 2021

Susu Nadivit Mengatasi Masalah Diabetes

 

Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164


Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.

Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Jenis-Jenis Diabetes

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

Pencegahan Diabetes

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:

  • Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat
  • Menjaga berat badan
  • Rutin berolahraga
  • Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun

 

 



Susu Nadivit Membakar Lemak Menjadi Energi (Tanpa Diet)

 

Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164

Bagi Anda yang ingin mengonsumsi pil pelangsing untuk menghilangkan lemak di tubuh atau menurunkan berat badan, ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali. Sebenarnya ada cara membakar lemak yang lebih aman dan efektif dibanding mengonsumsi pil pelangsing.

Ada berbagai cara membakar lemak yang efektif dan praktis untuk rutin dilakukan. Anda hanya perlu strategi yang tepat agar lemak tubuh yang mengganggu penampilan dapat lenyap seiring berjalannya waktu.

Pilihan Cara Membakar Lemak Tubuh

Berikut beberapa cara membakar lemak tubuh yang bisa menjadi pilihan:

  • Melakukan olahraga aerobik dan latihan kekuatan

Salah satu cara membakar lemak tubuh yang bisa menjadi pilihan adalah rutin melakukan olahraga aerobik. Lakukan olahraga ini secara rutin setiap hari selama 30 menit untuk membakar lemak dan membuat tubuh tetap fit. Pilihan olahraga aerobik sangat beragam, mulai dari jalan cepat, bersepeda, hingga berenang.

Selain olahraga aerobik, Anda juga disarankan untuk melengkapinya dengan latihan kekuatan. Latihan kekuatan bermanfaat dalam membantu pembentukan otot yang semakin menurun seiring pertambahan usia. Otot akan membakar lebih banyak kalori, termasuk lemak membandel pada tubuh.

  • Mengonsumsi makanan pembakar lemak

Selain menyediakan energi, ada pula beberapa jenis makanan yang memabantu membakar lemak.  Menurut penelitian, makanan yang mampu membantu membakar lemak, di antaranya makanan yang mengandung serat, asam lemak tak jenuh tunggal, dan asam linoleat terkonjugasi atau conjugated linoleic acid (CLA).

Beberapa jenis makanan tersebut terdapat pada yoghurt rendah lemak, beragam buah beri, sereal gandum, flaxseed dan teh hijau. Buah atau tanaman herba Garcinia Cambogja juga diklaim dapat meningkatkan metabolisme. Selain itu, makanan khas Jepang, yaitu sushi roll merupakan salah satu pilihan makanan pembakar lemak yang lezat. Nasi yang kaya dengan pati resisten, dilengkapi dengan ikan sebagai sumber asam lemak omega-3 dan alpukat, sebagai sumber asam lemak tak jenuh tunggal. Tapi ingat, perhatikan porsi makanan yang dikonsumsi tetap tidak boleh terlalu banyak.

  • Membiasakan hidup aktif

Hidup aktif yang membuat Anda bergerak sangat penting dalam cara membakar lemak yang efektif. Cobalah untuk bergerak lebih banyak saat beraktivitas sehari-hari. Saat di kantor, pilih jalur turun atau naik menggunakan tangga dibanding lift atau eskalator. Anda juga dapat memanfaatkan waktu libur untuk mencuci mobil, mengerjakan tugas rumah, ataupun berkebun sebagai hobi yang membuat Anda aktif bergerak.

  • Menetapkan target yang realistis

Cara membakar lemak yang paling efektif pun memerlukan beberapa waktu sebelum menunjukkan hasilnya. Beragam aktivitas olahraga, hidup aktif dan perubahan menu makanan, akan mulai menampakkan perubahan pada tubuh sekitar beberapa bulan. Bahkan, bukan tidak mungkin pakaian lama Anda akan kembali muat, tapi berat badan belum menunjukkan penurunan.

Demikian juga jika Anda berusia 30-40 tahun, sulit untuk mengembalikan penampilan seperti saat berusia 20-an tahun. Sebab saat usia meningkat, maka akan terjadi penurunan elastisitas kulit, massa otot dan kemampuan metabolisme, sehingga cara membakar lemak harus dilakukan dengan kesungguhan dan ketekunan.

 

Susu Nadivit Menormalkan Tekanan Darah

 

Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Tekanan Darah dibagi menjadi tekanan sistolik dan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

Hipertensi terjadi ketika tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Tekanan darah yang melebihi angka tersebut merupakan kondisi berbahaya dan harus segera ditangani.

Penyebab dan Gejala Hipertensi

Hipertensi terbagi ke dalam hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dengan pasti, sedangkan hipertensi sekunder dapat terjadi antara lain akibat penyakit ginjal, sleep apnea, dan kecanduan alkohol.

Hipertensi memiliki istilah silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena penderita hipertensi umumnya tidak mengalami gejala apa pun, sampai tekanan darahnya sudah terlalu tinggi dan mengancam nyawa. Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, baik secara mandiri atau dengan datang ke dokter.

Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi

Hipertensi bisa diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, minum susu nadivit, menghentikan kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein. Namun, jika tekanan darah sudah cukup tinggi, pasien juga diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan darah.

Untuk mencegah tekanan darah tinggi, lakukan olahraga secara rutin dan jaga berat badan agar tetap ideal. Periksakan juga tekanan darah secara berkala ke dokter, terlebih jika Anda memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Susu Nadivit Membantu Mengatasi Asam Urat

 


Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164

Asam urat adalah senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk mengurai purin, yaitu zat alami yang memiliki banyak fungsi bagi tubuh, di antaranya mengatur pertumbuhan sel dan menyediakan energi. Usai digunakan oleh tubuh, sebagian besar asam urat dibuang melalui urine, dan sebagian lainnya dibuang melalui tinja.

Pada penderita penyakit asam urat, kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini bisa terjadi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat, atau tubuh sulit membuang kelebihan asam urat akibat adanya gangguan pada fungsi ginjal.

Bila kadarnya tinggi untuk waktu yang lama, asam urat dapat mengendap dan membentuk kristal tajam yang dapat menimbulkan nyeri, radang, dan pembengkakan pada sendi.

Faktor risiko penyakit asam urat

Penyakit asam urat dapat menimpa siapa saja. Akan tetapi, seseorang dengan kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalaminya:

  • Berjenis kelamin pria, terutama yang berusia 30–50 tahun
  • Sudah mengalami menopause, bila pada wanita
  • Memiliki riwayat penyakit asam urat dalam keluarga
  • Mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis hidangan laut, seperti teri, sarden, kerang, dan tuna
  • Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula
  • Menggunakan obat-obatan, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Mengalami cedera
  • Menjalani operasi baru-baru ini
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea dan hipertensi

Susu Nadivit Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

 


Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.

Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.

Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan skrining atau cek kesehatan secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Untuk mencegah kanker, jalani pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak minum alkohol.

Penyebab Kanker

Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.

Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor.

  Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel normal dan kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:

  • Memiliki riwayat penyakit kanker dalam
  • Berusia di atas 65 tahun. Namun, sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada anak-anak
  • Merokok
  • Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene), atau sinar matahari.
  • Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C dan HPV.
  • Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
  • Mengalami obesitas 
  • Kurang banyak bergerak dan tidak rutin begadang
  • Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka panjang), misalnya kolitis ulseratif 
  • Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita HIV/AIDS.

Gejala Kanker

Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami penderita kanker adalah:

  • Muncul benjolan.
  • Nyeri di salah satu bagian tubuh.
  • Pucat, lemas, dan cepat lelah.
  • Penurunan berat badan secara drastis
  • Gangguan buang air besar atau buang air
  • Batuk kronis
  • Demam yang terus berulang.
  • Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.

Monday, October 25, 2021

Susu Nadivit Mencegah Penyempitan Pembuluh Darah

 

Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164


Penyempitan pembuluh darah sering dikaitkan dengan penyakit tertentu, seperti penyakit jantung dan serangan jantung. Padahal, ada hal atau kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah. Yuktelusuri apa saja penyebabnya dalam artikel berikut.

Pembuluh Darah merupakan organ menyerupai selang yang terdapat di seluruh tubuh, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Fungsi utama pembuluh darah adalah mengatur tekanan darah dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Secara alami, pembuluh darah bisa menyempit atau melebar sesuai kebutuhan darah dalam tubuh. Hal ini terjadi karena pengaruh aktivitas otot dan saraf pada dinding pembuluh darah.

Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi secara alami saat mengatur pasokan darah dan tekanan darah pada bagian tubuh tertentu. Pembuluh darah juga bisa menyempit ketika Anda berada di tempat yang dingin atau ketika suhu tubuh menurun secara drastis.

Ketika terjadi penyempitan pembuluh darah, pasokan darah menjadi lebih lambat, namun tekanannya menjadi lebih besar. Selain faktor-faktor di atas, penyempitan pembuluh darah juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal, antara lain:

1. Penyakit tertentu

Salah satu penyakit yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah adalah sindrom penyempitan pembuluh darah otak reversibel (RCVS).

Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di dinding pembuluh darah pada otak terganggu, sehingga sering mengalami penyempitan. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala sakit kepala yang datang secara tiba-tiba.

2. Hipotermia

Tubuh yang terpapar suhu dingin terlalu lama bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan hipotermia.

Ketika Anda kedinginan, tubuh akan menggigil untuk merangsang aktivitas otot dan menghasilkan panas tubuh. Penyempitan pembuluh darah berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.

3. Pengaruh obat-obatan

Ada beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping berupa penyempitan pembuluh darah, misalnya obat antidepresan, obat penyakit Parkinson, obat dekongestan, imunosupresan, epinefrin, dan obat migrain.

4. Kondisi psikologis

Kondisi psikologis, seperti stres, juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit sehingga memengaruhi peredaran darah. Kondisi ini biasanya juga memengaruhi kinerja saraf, sehingga membuat detak jantung menjadi tidak teratur.

Penyempitan Pembuluh Darah dan Serangan Jantung

Penyempitan pembuluh darah sering dianggap sebagai salah satu penyebab serangan jantung. Padahal, serangan jantung bukan disebabkan oleh otot pembuluh darah yang berkontraksi (vasokonstriksi), melainkan penumpukan plak, lemak, dan kolesterol di dalam darah (aterosklerosis).

Kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, sehingga pasokan darah ke jantung menjadi berkurang. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi tersebut akan menyebabkan serangan jantung yang ditandai dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada (angina pektoris).

Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah dapat disebabkan oleh hal atau kondisi yang berbeda, sehingga penanganannya pun tidak sama.

Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, seperti dada berdebar-debar, sakit kepala, pusing, nyeri dada, kesemutan, hingga keringat dingin, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Susu Nadivit Melawan Infeksi Virus


Susu Nadivit Kolostrum
Order Sekarang Juga

WA 081325307164


Infeksi virus adalah kondisi ketika virus masuk ke dalam tubuh seseorang, kemudian menyerang sel tubuh dan berkembang biak. Terdapat banyak ragam infeksi virus, tergantung organ tubuh yang terkena. Meskipun tidak semua, tetapi kebanyakan infeksi virus menular dari orang ke orang, contohnya flu, herpes, dan HIV. Sedangkan beberapa jenis infeksi virus lain menular melalui gigitan hewan atau benda yang terkontaminasi virus.

Gejala Infeksi Virus

Gejala infeksi virus sangat bervariasi, tergantung kepada organ yang terkena, antara lain:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Bersin-bersin
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Diare
  • Kram perut
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
  • Urine berwarna gelap
  • Ruam
  • Benjolan di atas kulit
  • Perdarahan

Pengobatan Infeksi Virus

Pengobatan infeksi virus tergantung kepada jenis infeksi yang dialami pasien. Beberapa infeksi virus, seperti infeksi virus pada sistem pernapasan dan pencernaan, umumnya tidak perlu ditangani, karena gejala akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat, tergantung gejala yang dialami pasien, seperti:

  • Antiemetik, untuk mengatasi mual dan muntah
  • Dekongestan, untuk mengobati pilek atau hidung tersumbat
  • Loperamide, untuk menangani diare
  • Paracetamol dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri.

Pada kasus infeksi virus seperti flu, herpes, dan HIV, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir, acylovir, valacyclovir, dan nevirapine. Selain itu interferon juga dapat diberikan untuk penanganan hepatitis B dan C kronis, serta kutil kelamin.

Perlu diketahui bahwa obat antivirus termasuk interferon, hanya mencegah virus berkembang dan tidak membunuh virus itu sendiri. Interferon juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti demam, tubuh terasa lemah, dan nyeri otot.

          Selain itu, pasien juga akan disarankan banyak istirahat dan minum air putih. Bila diperlukan, asupan cairan dapat diberikan melalui infus.